Setelah Proklamasi ia diangkat sebagai anggota Komitee Nasional Daerah Malang, kemudian sebagai anggota KNIP (Komitee Nasional Pusat). Setelah itu menjabat menteri Negara dalam Kabinet Amir Sjariffudin antara 1947-1948.

Setelah berakhirnya RIS (Republik Indonesia Serikat), dalam proses menegakan kesatuan RI, Siauw selalu aktif dalam DPR dan berbagai instansi lainnya.

Hingga 1965, Siauw menjabat ketua BAPERKI, anggota DPR-GR/MPRS, anggota DPA dan juga aktif dalam Dewan Harian Angkatan 45.

Setelah 1965, ia ditahan oleh penguasa militer (KOPKAMTIB) selama 13 tahun TANPA ada proses pengadilan.

Sebagai orang Indonesia keturunan Tionghoa, Siauw Giok Tjhan adalah seorang tokoh masyarakat yang memperjuangkan pergantian masyarakat warisan kolonial dan mewujudkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bebas dari segala bentuk rasialisme melalui suatu proses integrasi secara wajar.

Ceramah ini berhasil ditulis ulang dalam bentuk text oleh putra beliau Siauw Tiong Djin dan diberikan kepada IndoChaos.

Artikel ini mutlak dibaca, karena berisi pengalaman seorang yang pernah mengenal dari dekat berbagai tokoh perintis pejuang kemerdekaan dan setelah proklamasi kemerdekaan diikut sertakan untuk mewujudkan cita2 yang telah ditetapkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Disamping itu juga diceritakan bagaimana keadaan suku Tionghoa pada Jaman Soekarno dan Jaman Soeharto.

Soekarno Chenata
IndoChaos Team(ICT)