Horas, judul diatas sebuah pepatah di Inggris yang berarti : jangan banyak cakap lagi, lakukan aksinya.

Inilah yg sekarang ini kurang terjadi di era pemerintahan sdr Habibie(saya tdk mau pakai istilah bapak krn buat saya ini hanya sebuah nuansa feodalisme yang mengakibatkan kita semua terpuruk puruk, tercampak campak, dan bukankah cantik dan indah kata saudara itu = my brother or my sister ) .

Contoh:
1. Sdr Muladi : Soal paspor: Coba periksa di travel travel agent : berapa sekarang (Senin 22 Juni 98 - mbesuk coba tel mereka). Mereka yang kehilangan paspor pada saat kerusuhan masih dikenakan berjuta juta. Kalau kita bilang lho kata sdr Muladi tdk usah dikenakan biaya. Jawaban bisa diharapkan : eh kau buat saja sama dia. Sama seperti dulu Soedomo bilang harga beras Rp.x dan kalau kita bilang sama kedai tempat kita beli, "... ah macam macam pula kau ini, kau belilah sama Soedomo.." atau "...kau beli aja di koran"

2. Sdr. Habibie, para pemuka agama, sdr Adi Sasono: juga sama mengutuk perbuatan dalam penjarahan bln Mei kemarin dan perbuatan biadab. Buat kebanyakan penduduk etnik Tionghoa, masalahnya adalah tidak adanya tindakan penyelesaian secara hukum. Semua sekedar public relation exercise, berbuat nyatalah.
Sdr Ginanjar kemarin menghimbau agar roda distribusi bisa berjalan kembali, dan juga mengatakan jaminan keamanan. Demikian para petinggi ABRI.
Nyatanya: kemarin malam waktu siskamling, seorang tetangga yg showroomnya dibakar mengatakan membuat laporan ke polisi duit juga yang mesti keluar dulu. Dikasih Rp.25.000 nggak mau, mintanya pula Rp.200.000.- per laporan.

Kalau sdr sdr kita yang lari, yang sekarang belum mau mulai usaha lagi, ya nggak heran. Macam mana mau kerja, sebentar bentar ada rumor ini dan itu. Tindak tanduk pemerintah masih kelihatan kali gamangnya. OK,kalian baru mulai dalam suasana yang bebas mungkin pusing karna biasanya "ada atas petunjuk bapak Presiden..."

Lakukan yg disebut "First thing first"!! Semua menanti kepastian hukum!!.
Seperti kata Bang Ali dalam wawancara di AN TV pagi tadi , beliau membuat ketegasan dalam hukum sehingga pengusaha dari U.Pandang pun lebih suka di Jakarta utk berusaha. Jangan macam di Medan banyak kali "preman" baik yang berseragam maupun tidak, semua minta uang rokok.

OK mari kita lakukan WALK THE TALK !! Basmi perilaku saudara saudara yg jahanam. Bagaimana sdr Habibie ? Siapkah sdr utk itu ? Jangan banyak cakap lagilah ...