Gang rapes and killings of ethnic Chinese women(2).
Translation by "aseng"
Yesterday afternoon, June 16th, 1998, I went to visit my friend's
cousin. A WIFE, THE VICTIM OF MAY'98 RIOTS IN MENTAL HOSPITAL
DHARMA MANGGA BESAR.
She has mental disorder due to the brutal acts done by the gangsters
during May'98 riots in her home.
She has been treated in this mental hospital for a week. She only
wants to wear tank top with a flared wide skirt. She always lifts
and fans the flared skirt up and says "I want to dance....,and
be naked too!, I'm not ashamed!!. If there are male visitors,
she will point at them and says,
"There he is... who asked me to strip naked, there...it's
him who asked me to dance...!!!!
The husband had just been released from Husada Hospital where
he was treated. He is healing from the stabbed wound on his back,
with bruises from the attacks can be seen all over his body, and
the wound on his head..... he is faithfully taking care of his
wife, with sobs and sadness still lingering.
They are husband and wife who have just been maried for a couple
of years, 1 baby was born about 3 months ago. According to the
husband, this tragic incident happened on May 15th, 1998 at about
6 pm when he just returned from work, their house Bekasi area
was attacked by the mobs. His wife was dragged by the gangsters,
asked her to get naked and danced in bed. The husband who tried
to stop and help the wife, was dragged and beaten and stabbed
on his back. Then the house was burned too. A neighbor (male)
who tried to help was also stabbed and killed. The baby was saved
by the other neighbor.
I can not write and describe this incident with anymore proper
and good words, but I will thank to the netters who will convey
this message to any institution or Community Self Help Institution
(LSM) who can handle this kind of cases, so that they can check
it directly and get more accurate data. BUT THE MOST IMPORTANT
THING IS to help this family to ease the pain!! And to prevent
something alike not to happen again.
-------------------------------------------------------------------------------
I thank you for your respond. The husband and wife that I mentioned
about are now in Palembang. Yesterday afternoon they flew to Palembang,
because they were originaly from Palembang. The doctor advised
that the wife is to be taken care by the closest family (parents
of the wife are in Palembang). Yesterday the wife could say: "
I want to go home and she is a little better, but she ponders
and stays quiet most of the time. The husband does not want this
tragedy to be spread, he does not want his address to be known,
so what I can tell that the location is in Bekasi near Harapan
Baru estate. This couple bought the lot and built the house, so
their house was rather isolated. But without his knowledge, his
sibling has sent a letter to Yayasan Kalyana Mitra and some other
foundations.
I'm only a female employee of a private company who care about
and try to help my friend, so I send this message to the internet.
I think there are more victims like the above mentioned couple
who don't want their tragedy to be spread to the outside world,
because they think "WHAT FOR? They are suffering badly
enough without the news being spread widely. They just want to
start their new life without being disturbed by that traumatic
riots.
INDO CHAOS Team
All those email were sent by "Sammy to INDO CHAOS Team
---------------------------------------------------------------------------------
Kemarin sore, 16 Juni 1998, saya menengok sepupu teman saya, SEORANG
ISTRI KORBAN KERUSUHAN MEI'98 DI RS JIWA DHARMA MANGGA BESAR.
Dia mengalami gangguan jiwa akibat dari perlakuan sekelompok masa
pada kerusuhan Mei'98 dirumahnya.
Sekarang ini sudah satu minggu dia di rawat di RS Jiwa tersebut,
setiap harinya dia hanya mau mengenakan kaos singlet, dan rok
lebar di mana rok lebar itu selalu disingkapkan dan di-kibas2kan
ke atas. Dan ia selalu mengoceh "Saya mau menari
.,
telanjang juga mau kok !, saya nggak malu !!". Dan jika ada
laki-laki yang menjenguk, ia selalu menunjuk-nunjuk mereka dan
berkata, " Itu dia tuh
yang suruh saya telanjang, itu
dia
tuh yang suruh saya nari
.. !!!! " Sedangkan sang suami
sudah keluar dari RS. Husada tempat dia dirawat, dia sudah mulai
sembuh dari luka bacok di punggungnya, dan masih terlihat memar
bekas-bekas pukulan ditubuhnya, dan luka pada kepalanya,
setia menunggui sang istri walaupun tangis kepiluan dan kesedihan
belum bisa terhapuskan dari dirinya.
Mereka adalah sepasang suami istri yang baru menikah sekitar 2
tahun, mempunyai satu anak yang baru dilahirkan kira-kira 3 bulan
yang lalu.
Menurut penuturan sang suami; peristiwa mengenaskan itu terjadi
pada 15 Mei 1998 sekitar pukul 6 sore pada saat dia baru pulang
kerja. Daerah perumahan mereka di kawasan Bekasi diserang oleh
perusuh-perusuh, Istrinya ditarik oleh sekelompok orang-orang
tersebut, disuruh telanjang dan menari-nari diatas tempat tidur,
sang suami yang berusaha untuk mencegah dan menolong si-istri,
langsung diseret dan dipukuli serta dibacok bagian punggungnya.
Tak ketinggalan rumahnya dibakar juga. Seorang tetangga (laki-laki)
yang juga berusaha mencegah malah meninggal di tusuk, sedangkan
anak dari suami istri itu selamat, diselamatkan oleh seorang tetangganya.
Saya tidak bisa menuliskan dan melukiskan kejadian ini lebih lanjut
dengan kata-kata yang pantas dan baik, saya akan merasa berterimaksih,
jika para netter mau menyampaikan lebih lanjut peristiwa ini kepada
lembaga atau LSM yang bertugas dalam menangani kasus-kasus seperti
ini, sehingga mereka dapat mengecek langsung kebenarannya dan
akan memperoleh data yang lebih akurat dan tidak mengada-ada,
TETAPI YANG TERPENTING adalah mereka dapat menolong dan meringankan
beban keluarga ini !!. dan juga untuk mencegah agar hal-hal seperti
ini jangan sampai terjadi.
--------------------------------------------------------------------------------------
Saya mengucapkan terima kasih atas tanggapan bapak. Suami-istri
yang saya ceritakan itu sekarang sudah berada di Palembang. Kemaren
sore mereka sudah terbang ke Palembang, karena mereka memang orang
Palembang. Dan dokter menyarankan agar sang istri di rawat oleh
orang terdekat (orang tua dari si istri ada di Palembang). Kemarin
sang istri sudah bisa bilang "Saya mau pulang" dan sudah
agak mendingan, hanya lebih banyak termenung dan diam. Sang suami
sendiri tidak ingin kalau hal ini di sebar2kan. Ia tidak ingin
alamatnya di beritahu, jadi yang saya tahu lokasi kejadian di
Bekasi dekat perumahan Harapan Baru. Suami-istri ini membeli tanah
kosong dan membangun rumah. Jadi rumah mereka memang agak terpencil.
Tapi saudaranya sendiri sudah mengirim surat tertulis ke Yayasan
Kalyana mitra dan banyak yayasan lain, tanpa di ketahui sang suami/istri.
Saya hanya seorang karyawati perusahaan swasta yang berusaha peduli,
dengan mencoba membantu teman saya dengan mengirimkan cerita ini
ke internet. Saya rasa masih banyak korban yang seperti suami-istri
tersebut di atas yang tidak mau membeberkan kejadian ke dunia
luar, karena mereka pikir "BUAT APA ? " .Penderitaan
mereka sudah berat, tanpa di perlu di beberkan. Mereka hanya ingin
memulai hidup baru tanpa di ganggu oleh trauma kerusuhan itu. |