Gang rapes and killings of ethnic Chinese women(1).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
My name is Vivian (not my real name). I'm an 18-year-old girl.
I have one younger brother and used to have one younger sister.
On May 14, 09.15am, my apartment was surrounded by hundreds of
people. They looked scary. They shouted, "Kill the Chinese",
"Let's eat pork!" and "Let's Party!"
We lived on the 7th floor. That morning, one of our relatives
living on the 3rd floor rang us. They told us that those people
had already been on the 2nd floor. We knew we wouldn't be able
to go downstairs, so we just went upstairs.
When we arrived on the 15th floor and were hidden in one of our
friend's room. Soon we were shocked by some rioters that came
out of the elevator. We went back to the room and locked the door.
At that time, we heard some mothers and girls crying.
We realized that we would be the next turn. So, we scattered and
hid in the corners of the room. From there, we faintly heard a
young girl crying,
"Mommy, Mommy....it's hurt Mommy"
But we didn't know what was happening.
After half an hour of silence, we decided to go out. We then saw
many lying on the floor; some of them were young girls and little
children. My sister Veny cried when she saw that, the she tightly
hugged our dad. I also cried when I saw that terrible view.
My family and I then went down to the 10th floor with our neighbours.
On that floor, we heard many people shouting and crying for help.
Because their cries were so loud, we decided to find them. When
we were there, we saw lots of people (the rioters); I saw four
people raped a girl (around 20 years old). She was struggling
to run but they held her. We tried to
stop them from raping her, but the rioters were too many to be
stopped.
Then, they caught us as well. They took me to a room. Some of
them dragged Veny to a sofa. I knew they were about to rape her.
I shouted because Veny was in danger, but one of them slapped
me. My dad was also beaten until he was fainted when he yelled
at them. I asked God, "Please don't let this happen."
A neighbour tried to give the rioters some money and persuaded
them to leave us. But it didn't work. Then Veny was brutally raped.
I couldn't stand to see what was happening, I closed my eyes.
All rapists started the action by shouting, 'Allahu Akbar..' (Arabic
word: God Almighty) There were five of them. They were all so
cruel.
After that, nine other men came into the room and dragged my neighbour's
wife and me. Suddenly I passed out and I didn't know anymore what
happened.
When I woke up, I realized I was naked. I cried. I saw my family
was still there, my dad hugged my mom and my younger brother.
I felt that my whole body was so heavy and weak; my cheek was
swollen.
I asked my mom, where Veny was. She only cried and couldn't answer
that.
On the 4th day in hospital, my dad told me what had happened.
After I passed out, there were seven men raped me simultaneously.
He said he couldn't remember all things clearly because he was
beaten by some rioters. Then he said he couldn't continue his
story. I asked him why but he didn't answer.
After coming back from the hospital, I went to my relative's house.
I was informed what
had happened. When Veny was raped, she struggled and tried to
defend herself. She kept being snapped; ultimately she spat one
of them. Feeling angry of what she had done, one of the rapists
took a knife and stabbed her on her tummy. He did that again and
again, until Veny died. All over her body was covered with blood.
My dad also told me that my neighbour who was with us was also
stabbed in front of her wife. At that time, her wife was also
being raped. I was so shock. God why this must have happened.
Almost every hour after that tragedy, my mom and I have always
cried. I will never forget that horrible day.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : Vivian (samaran)
Dia memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki.
Dia tinggal sekeluarga di apartemen ini.
Sekitar pukul 9.15 pagi hari sekeliling apartemen sudah dikerumuni
ratusan orang massa yang terlihat seram sekali. Mereka berteriak-teriak
seperti kesetanan, "Bantai Cina", "Mari makan Babi",
"Ayo Pesta". Kami sekeluarga tinggal di lantai 7. Saat
itu, kami ditelepon oleh keluarga yang tinggal di lantai 3 bahwa
massa sudah naik ke lantai 2, dan bahkan ada penghuni yang dikejar-kejar
sampai ke atas. Saat itu kami langsung takut, tapi dalam ketakutan
itu, kami sekeluarga berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Setelah itu,
kami bersiap pergi meninggalkan kamar, dan kami terus naik melalui
tangga ke lantai atas, karena ke bawah sudah tidak mungkin. Kami
naik sampai lantai 15 dan di sana kami diam di kamar salah seorang
kenalan kami. Tidak lama kemudian, kami kaget karena dari lift
keluar sejumlah orang tepat saat kami akan masuk, lalu kami cepat-cepat
masuk dan kemudian mengunci pintu.
Saat itu kami mendengar pintu kamar lain diketuk dengan keras
dan terdengar banyak teriakan dari ibu-ibu dan anak2 gadis. Sementara
kami merasakan amat mencekam di dalam kamar, lalu sadar bahwa
kamar kami nantinya akan mendapat giliran, maka kami langsung
berpencar dan sembunyi di sudut2 kamar. Dari dalam kami mendengar
sayup-sayup anak2 gadis sekitar umur 10 sampai 12 tahun yang berteriak,
"mami....mami......", "mami.....sakit.....mami..........".
Saat itu saya tidak tahu apa yang terjadi.
Setelah hampir setengah jam kami menunggu, keadaan mulai reda,
dan suara mulai tidak terdengar, kami memberanikan diri untuk
melihat. Dan setelah kami keluar, ternyata apa yang kami liat
adalah ....tidak dapat disebutkan...... Kami melihat banyak orang
bergelepakan di lantai, banyak anak anak kecil dan anak2 gadis
yang ikut bergelepakan... Ya Tuhan....apa
yang terjadi...., adik saya perempuan (Veny) berteriak-teriak
histeris melihat itu semua, dan dia langsung memeluk papa saya.
Melihat itu sayapun menangis..... Akhirnya, kami bersama dengan
kenalan kami, dia suami istri baru menikah turun lewat tangga.
Sampai di lantai 10, terdengar ada beberapa teriakan minta tolong..Karena
teriakan itu jelas terdengar, kami tergerak untuk masuk ke lantai
itu..Tapi saat belok dari persimpangan, kami terkejut karena banyak
sekali orang-orang. Dan saya sempat melihat dengan mata kepala
sendiri ada seorang gadis yang umurnya sekitar 20 tahunan sedang
diperkosa oleh 4 orang..dia berusaha berontak tapi dipegangi.
Melihat itu kami langsung lari sekuat-kuatnya....
Tapi malang...Veny keburu ditangkap oleh orang2 itu. Dan saya
sekeluarga berusaha menyelamatkan dia, tapi mereka kira2 ada sekitar
60 orang.
Akhirnya kami sekeluarga, papa, mama, saya, Veny dan Doni juga
kedua suami istri Om Dodi dan tante Vera diikat oleh mereka dengan
menggunakan sobekan seprei.
Mereka membawa kami ke sebuah kamar. Om Dodi saat itu sudah menanyakan
kepada mereka apa yang mereka mau, tapi mereka tidak menjawab,
tampang mereka sangat jahat dan kejam. Salah seorang dari mereka
menarik Veny dengan kasar, dan menyeretnya ke sofa, saat itu saya
tahu, bahwa Veny dalam bahaya, saya berusaha berteriak sekeras-kerasnya,
dan salah seorang dari mereka menampar saya, kemudian papa saya
yang juga berteriak dipukul dengan balok sampai pingsan, mama
saya sudah keburu pingsan sejak melihat Veny ditarik oleh mereka.
Saat itu, saya hanya berdoa pada Tuhan, Tuhan jangan sampai malapetaka
itu menimpa kami.... Om Dodi, yang saat itu terus membujuk mereka
agar mau meninggalkan kami dengan imbalan uang tetap tidak berhasil.
Dan.....akhirnya Veny diperkosa secara paksa oleh mereka. Saya
yang tidak tahan melihat hal itu apalagi mendengar teriakan pilu
Veny, langsung menangis dan menutup mata rapat2...Mereka yang
memperkosa Veny kira2 ada 5 orang, dan setiap orang selalu memulainya
dengan teriakan "Allahu akbar".... Mereka sadis....mereka
kejam............tampang
mereka sangat bringas..... Tidak berapa lama ada sekitar 9 orang
lagi masuk ke kamar itu, dan menarik saya dan saya sempat melihat
tante Vera juga ditarik secara paksa. Saat itu saya langsung pingsan.....dan
tidak tahu apa yang terjadi....
Saya terbangun kembali kira2 sore hari sekitar jam 5/6 sore, kepala
saya pusing dan saya baru sadar bahwa tubuh saya ternyata tidak
mengenakan baju lagi, dan saat itu saya menangis, saya merasa
amat kecewa, saya ingat bahwa anggota keluarga saya masih di situ,,,
dan saya melihat dengan samar-samar papa memeluk mama saya dan
Doni. Om Dodi saya lihat tergeletak di lantai, sedangkan tante
Vera menangis di atas tubuhnya. Saya tidak kuat bangun......
Saya akhirnya lemas dan tertidur kembali.
Keesokan harinya saya telah ada di rumah sakit pluit. disamping
saya ada mama dan papa. dengan masih merasa sakit di seluruh tubuh
saya, saya bertanya, "ma...kenapa Vinny ma......?" Tapi
saya merasakan sakit sekali sewaktu mengucapkan kata2 itu. Pipi
saya rasanya bengkak. Mama saya langsung menangis dan tidak dapat
berbicara. Sementara papa tersenyum sambil
menahan tangisan.
Setelah kurang lebih 4 hari saya dirawat, keadaan saya mulai pulih.
Dan papa menceritakan kepada saya apa yang telah terjadi dengan
pandangan yang pilu..... Saat saya pingsan itu, saya telah diperkosa
oleh sekitar 7 orang, saat itu papa saya masih tidak bisa melihat
dengan jelas, karena ia masih pusing akibat dipukul dengan balok.
Mereka memperkosa saya dengan membalik-balikkan tubuh saya dan
membenturkannya ke tembok. Dan, setelah itu papa bilang...."Vin,
Veny udah jalan......". Saat itu saya bingung dan tidak tahu
mengapa saya langsung menangis, dan mungkin tangisan itu terdengar
sampai keluar kamar... "Kenapa pa?????"", papa
tidak menjawab....papa langsung menyuruh saya istirahat dan ia
langsung keluar kamar. Saat itu saya menangis terus-terusan seakan
hidup ini sudah tidak berarti lagi.
Setelah semuanya itu berakhir dan seminggu yang lalu saya pulang
dari rumah sakit ke rumah saudara saya, saya baru diceritakan
apa yang terjadi.
Ternyata, saat Veny diperkosa, Veny berusaha terus melawan, oleh
sebab itu ia berkali-kali ditampar oleh orang2 biadab itu, dan
terakhir kali Veny melawan, ia meludahi salah seorang dari mereka.
Merasa tidak senang, ia mengambil pisau (tidak tahu pisau apa)
dan langsung melayangkan pisaunya itu ke perut Veny, dan secara
biadab seperti binatang ia berkali-kali
mengibaskan pisaunya ke perut Veny, sampai akhirnya Veny menghembuskan
nafasnya yang terakhir dengan darah mengalir di sekujur tubuhnya.
Saat mendengar itu, saya langsung shock, dan papa bercerita lagi
bahwa Om Dodipun mengalami hal yang sama, yang akhirnya menghembuskan
nafasnya yang terakhir di saksikan tante Vera yang juga menjadi
korban perkosaan.
Tuhan......mengapa ini semua mesti terjadi??? Saat ini tante Vera
ditemani oleh kakaknya tinggal di rumah orang tuanya, dan menurut
kabar dari kakaknya, sampai hari ini dia masih shock dan sering
melamun sendiri, bahkan seringkali tidak mau diajak makan. Dan,
mama saya juga pasrah. Saya dan mama sampai saat ini, hampir tiap
jam menangisi kejadian tersebut, dan saya tidak bisa lupa akan
kejadian hari itu. Bagaimanapun juga mereka adalah manusia biadab
yang tidak berkeprimanusiaan.
Saudara2 para netter, saat ia menceritakan kejadian ini, banyak
yang tidak dapat diungkapkannya melalui kata2, dan sepanjang bercerita,
airmatanya selalu mengalir tak tertahan. |