MUNAS LUAR BIASA GOLKAR HANYALAH SANDIWARA SOEHARTO.
(12.07.98) Oleh: "Soeharto??_iss ..." (---@hotmail.com)

Mengamati jalannya Munaslub Golkar, saya merasakan adanya kejanggalan. Saat ini diberitakan bahwa ada 2 kubu yang bersaing, yaitu kubu Akbar Tanjung yang (katanya) didukung oleh Habibie, dan kubu Edi Sudrajat yang (katanya) didukung oleh Try Sutrisno dan SOEHARTO.

Yang mengherankan adalah bukankah Edi Sudrajat ketika menjabat sebagai Kasad adalah orang yang sering mengkritik SOEHARTO, sehingga pada kabinet selanjutnya Edi yang bila sesuai dengan peraturan promosi ABRI seharusnya menjadi Pangab, malah digeser SOEHARTO menjadi Menhankam dan lebih memilih Feisal Tanjung menjadi Pangab. Dan bukankah Edi adalah figur yang dikenal sangat dekat dengan eks-Pangab Benny Moerdani yang merupakan musuh bebuyutan SOEHARTO ? Seolah-olah SOEHARTO ingin menunjukkan bahwaia lebih menyukai Edi dipilih sebagai Ketua Umum Golkar daripada Akbar Tanjung, padahal menurut saya bahkan sebaliknya !

Habibie pada saat diangkat menjadi Presiden menggantikan SOEHARTO sampai saat ini masih nampak sekali dipengaruhi oleh SOEHARTO. Misalnya yang paling jelas adalah ketika menyutujui (atau bahkan yang memerintahkan) penggantian jaksa agung Soedjono karena Soedjono dianggap terlalu berani dalam usahanya untuk mengusut harta SOEHARTO.

Dan pada bulan-bulan pertama pemerintahannya, Habibie berusaha keras menunjukkan kepada masyarakat bahwa semenjak ia diangkat menjadi Presiden, ia belum pernah berbicara dengan SOEHARTO (lihat wawancaranya dengan New York Times dan CNN). Semuanya itu adalah skenario dari SOEHARTO untuk menunjukkan bahwa memang Habibie adalah benar-benar Presiden yang bebas dari dirinyanya dan merupakan Presiden yang reformis. Dan semakin lama Habibie menjadi Presiden, semakin amanlah SOEHARTO dan keluarganya (beserta hartanya). Dan pernyataan-pernyataan pedas yang dikeluarkan Habibie terhadap SOEHARTO akhir-akhir ini juga merupakan sandiwara untuk memuluskan taktik tersebut.

Sebenarnya SOEHARTO lebih takut kalau Edi Sudrajat yangterpilih, karena sebagai Ketua Umum Golkar, ia berhak untuk merecall anggota-anggota MPR dan DPR yang mayoritas adalah anggota Golkar dan berhak untuk menyelenggarakan SI MPR untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Dan bila hal itu terjadi, maka Try Sutrisno yang bakal mendapat kursi kepresidenan. Dan memberikan kesempatan besar kepada Benny Moerdani untuk membalaskan dendam kesumatnya kepada SOEHARTO selama ini. Selain itu Try Sutrisno juga didukung oleh pihakinternasional terutama Amerika Serikat, sehingga bila Try Sutrisno yang benar-benar menjadi Presiden, SOEHARTO tak dapat dengan leluasa lagi mengontrol Try seperti yang dilakukannya terhadap Habibie sekarang ini.

Hal inilah yang sangat ditakutkan oleh SOEHARTO akan terjadi. SOEHARTO adalah seorang ahli strategi yang ulung. Tidak mungkin dengan sengaja ia menunjukkan dukungannya kepada orang-orang pilihannya. Ia sadar bahwa dukungan darinya kepada pihak manapun akan memberikan kesan negatif kepada pihak yang didukung tsb. Sehingga ia menunjukkan bahwa seolah-olah ia mendukung kubu Edi, padahal tujuannya adalah justru untuk menghancurkan kubu Edi.

Yang saya tidak mengerti, mengapa kubu Edi Sudrajat tidak menyadari hal ini atau memang sudah tahu tetapi tidak berdaya ? Mungkin saja Try Sutrisno diancam oleh SOEHARTO agar janganmelawan atau menentangnya, atau akan dihancurkan dengan isu Tanjung Priok yang memang kasus tsb melibatkan Try Sutrisno dan Benny Moerdani, walaupun SOEHARTO lah yang sebenarnya memberi instruksi kepada Try Sutrisno pada waktu terjadinya tragedi tsb.

Munaslub Golkar ini ibarat seorang ayah yang jahat memberikan roti yang sudah basi kepada anaknya. Dan ketika anaknya menolak, sang ayah yang laknat ini memberikan roti lain, tetapi mengusap permukaan roti tsb dengan oli yang hitam seolah-olah roti tsb lebih basi dari yang pertama, sehingga anak tsb terpaksa memilih roti yang pertama.


BACK


Copyright © 1998 INDO CHAOS All rights reserved.