PROFIL PENIPU PEMBELA SUHARTO.
Sumber: XPOS.

Dia pernah ditangkap polisi karena bawa pestol tanpa izin.
Ijazah PhD-nya pun dipertanyakan.

Meski Soeharto tak berkuasa lagi dan rakyat menghujatnya, ia ternyatamasih punya nyali. Bekas presiden itu, menunjuk seorang pengacarabergelar doktor, Yohanes Yacob PhD, untuk menjawab tuntutan rakyat.Yacob yang mengaku pendeta, kini ditunjuk Soeharto sebagai TimKonsultan Cendana (TKC).

Seperti hal Soeharto, ternyata Yohanes Yacob adalahseorang penipu ulung. Lelaki yang mengaku kelahiran Rote, NusaTenggara Timur (NTT) pada tahun 1951 itu aslinya bernama Jhony Tjiong. Seorang teman SMA-nya mengaku kenal Tjiong, dan lelaki yang kini menjadi pengacara Soeharto itu, sering bermasalah, terutama terlibat penipuan.

Temannya itu juga mengaku bingung, bagaimana Tjiong bisa mendapatgelar doktor bidang politik Internasional dari Pacific WesternUniversity, Amerika Serikat. "Di SMA Tjiong itu murid yang goblok,Bahasa Inggris saja dia nggak bisa, kok, bisa dapat gelar PhD," katatemannya yang juga asal NTT.

Oktober 1988, Yacob kabarnya pernah menggelapkan dana dari donaturuntuk acara dies natalis di Universitas Kristen Indonesia (UKI),Jakarta. Di Bandung Yacob juga pernah berurusan dengan polisi. Iaditangkap karena membawa senjata api tanpa surat izin. Tapi iadilepaskan kembali setelah menyogok polisi.

Rabu pekan lalu Yacob menggelar konprensi pers di HotelKartika Chandra, Jakarta. Bermobil limousine berplat nomor polisi B 17RI, cincin emas di kedua jari manisnya, bingkai kaca mata, penjepit dasi, jam tangan dan logo logam bertuliskan VIP: di telepon gengam, semuanya terbuat dari emas.

Yacob dengan bangga memperlihatkan surat mandat yangdiberikan Soeharto pada 2 Juni lalu padanya. Tanda-tangan Soehartosebagai pemberi mandat berada di bawah surat kuasa berkop - "Lembaga Perlindungan Budaya Hukum Nasional Keadilan Sosial Indonesia". Soeharto meminta Yacobmendampingi, membela dan mengurus segala kepentingannya. Ada lima hal yangdikuasakan: perkara politik, perdata, kemasyarakatan, hubunganinternasional dan keluarga.

Memang Soeharto sudah memperkirakan dirinya akan digugat rakyat kelembaga internasional. Ini terjadi bila lembaga di dalam negeri tidakbisa melakukannya dengan alasan ewuh pakewuh, atau tangan-tangan Soehartomasih menancap pada penguasa baru. Yang sudah siap menuntut Soehartoke lembaga internasional, terutama Mahkamah Internasional adalah parakorban kasus Tanjung Priok, Lampung, Aceh dan Timor Timur. Soehartodianggap telah melakukan kejahatan atas kemanusiaan (holocaust).

Yacob tampaknya sangat dekat dengan Soeharto, sehinggasetiap pertanyaan wartawan mengenai Soeharto bisa ia jawab denganmenirukan apa yang diomongkan Soeharto. Misalnya ada pertanyaanwartawan, soal hujatan rakyatkini terhadap Soeharto yang korup dan serakah. "Pak Harto hanya tersenyum saja, mendengar pertanyaan saya, lalu Pak Harto berkata,biarlah rakyat akan tahu akhirnya, bahwa saya (Soeharto, red) orang yangbersih," jawab lelaki lulus sekolah dasar di Kupang, NTT.

Soal hujatan terhadap dirinya, Johny Tjiong alias Yacobtidak perduli. "Wajar, saya kini dihujat rakyat, karena Soehartotengah dihujat rakyat, dan kini sasarandiarahkan pada saya. Sehingga saya dituduh penipu, ijasah saya palsu,dan kejelekan lainnya," katanya.

Yacob sebelumnya dipercaya menjadi deputi bidang pembinaan hukum danoperasional program Grup Humpuss, milik Tommy Suharto. Selain ituJohny Tjiong pada saat Tien Suharto masih hidup ia diangkat sebagaipenasihat spiritual keluarga Tien Soeharto, dan dipercaya sebagaisekretaris Yayasan Kemusuk dan Yayasan Argomulyo. Yacob pernah berjasamendatangkan Ratu Sirikit dari Thailand saat menjadi panitia pameranAnggrek Internasional.

Mudah-mudahan rakyat tidak tertipu oleh Soehartomengalihkan hujatan dirinya kepada Yohanes Yacob - penipu yang siapjadi korban.(*)


BACK


Copyright © 1998 INDO CHAOS All rights reserved.