Salam Merdeka dari Aceh
January 07, 1999

Forum LSM Aceh

Dengan situasi Aceh pada awal tahun 1999 ini, Pemerintah Indonesia dan ABRI nampaknya tidak sungguh-sungguh dalam dalam penyelesaian kasus Aceh. Bahkan terkesan ingin mengembalikan Aceh pada DOM ke II dengan operasi intelegen yang sekarang sedang dijalankan di Aceh. Sandiwara yang sedang dilakonkan oleh ABRI dengan memanfaatkan rasa dendam masyarakat Aceh dengan menciptakan boneka-boneka GAM seperti Ahmad Kandang Cs, yang justru membuat Aceh tidak aman karena GAM tapi ketidak-amanan Aceh dibuat oleh ABRI yang sengaja menjalankan cara-cara yang pernah ada pada masa DOM dari tahun 1989-1998 dengan sedikit modifikasi dan membawa teknik-teknik/pola-pola di Jawa seperti dukun santet serta ninja.

Tetapi dari semua kejadian yang terjadi di Lhok Nibong di akhir tahun 1998 yang berentet di Lhokseumawe di awal tahun 1999 adalah upaya ABRI untuk berperang bukan dengan GAM (yang dianggap oleh pemerintah dan ABRI ada di ACEH) tetapi berperang dengan rakyat Aceh yang dianggap semuanya GAM. Yang dari kejadian tersebut melahirkan korban-korban baru dari rakyat yang tidak bersalah, baik yang meninggal,luka-luka dan ditangkap yang merka tersebut bukan orang-orang GAM yang ingin dibasmi dan dihancurkan.

Kalau pemerintah dan ABRI tidak menghentikan rekayasa-rekayasa yang dibuat dan terus membunuh rakyat Aceh dengan dalih keamanan negara, maka saya sebagai rakyat Aceh ingin REVERENDUM atau MERDEKA walaupun dengan jalan peperangan sekalipun, dan bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka seperti stikma ABRI tentang GAM yang berada di ACEH.

Seperti slogan: HIDUP UNTUK BERARTI atau HIDUP UNTUK MERDEKA SETELAH ITU MATI dan DI WAJAH-WAJAH PEJUANG TAK ADA MAKIAN DAN KELUH-KESAH.

SELAMAT HARI RAYA 'IDUL FITRI 1419 H DAN SALAM MERDEKA

M.TAUFIQ-SMUR.


Berikut adalah cuplikan dari email yang dikirim oleh Forum LSM Aceh kepada IndoChaos..

Minggu, 3 januari 1999.

Laporan yang masuk ke Forum LSM Aceh, menyebutkan bahwa pagi ini situasi kota Lhokseumawe mencekam. Belum diperoleh kenapa situasi di pusat kota demikian mencekam. Aparat keamanan melakukan pemblokiran mulai jalan masuk Kutablang. Masyarakat yang ingin masuk ke pusat kota di halangi, begitu juga sebaliknya yang ingin keluar dari kota tidak diperkenankan. Sepanjang jalan di penuhi tentara, Brimod, Marinir dan Satuan Gegana.

Helikopter berputar-putar memantau dari udara. Di kabarkan terjadi penembakan di dalam kota. Banyak yang terluka dan bergelimpangan di Jalan. Kabar yang telah di chek, Satu orang ibu-ibu warga pusong dilaporkan tewas tertembak. Kota sepi dan mencekam. Jam 11.00 tadi, terminal lama kota Lhokseumawea di bakar, namun tidak jelas siapa yang membakar. Dan tidak jelas juga, apakah ini ekses dari kasus Lhok Nibung atau ada kaitan lain lagi.

Selain pusat kota Lhokseumawe mendapat pemblokiran, beberapa daerah lainnya mendapat pembokiran yang sama, seperti daerah Simpang Kandang -- daerah yang dihubung-hubungkan dengan tokoh GPL, Ahmad Kandang.

Sampai berita ini dibuat, kota Lhokseumawe masih dalam situasi mencekan dan terdengar tembakan di mana-mana. Laporan selanjutnya harap sabar menunggu.


Minggu, 3 januari 1999

Informasi lanjutan ttg keributan di Lhoksemawe, menurut Yakop Hamzah, dari LBH Iskandar Muda, melaporkan bahwa 2 orang tertembak dilaporkan meninggal tertembak tentara. Indentifikasinya yaitu : Idris (40), dan Muhammad Hamzah (40), sedangkan seorang wanita tidak teridentifikasi. Namun yang jelas, wanita tersebut adalah warga desa Pusong. Semenatara itu 40 puluhan lainnya luka-luka dalam insiden yang berlangsung dari pagi hari.

Sampai berita ini ditulis, belum diperoleh laporan apa yang jadi sumber persoalan (16.00). Laporan masih berlanjut. Harap bersabar!